Stereokimia Lanjut Persenyawaan Kimia Organik


      Hay guys, pada blog kali ini kita akan membahas materi mengenai stereokimia lanjut persenyawaan kimia organik

       Sebelumnya kita sudah mempelajari mengenai stereokimia, dimana stereokimia itu sendiri adalah materi atau pembahasan tentang gugus atom atau molekul dalam ruang tiga dimensi, yang mana atom-atom tersebut diposisikan atau diletakin dalam gugus/molekul yang berhubungan dengan molekul yang lain.

             Di dalam materi stereokimia lanjut, kita terlebih dahulu harus mengetahui apa itu steroisemer. Stereoisomer merupakan senyawa yang memiliki struktur yang sama dengan senyawa lain, tetapi hanya berbeda dalam letak dan posisi atom-atom yang berada didalam suatu tempat.

           Terlebih dahulu kita harus tahu istilah kiral dan akiral. Kiral yaitu senyawa yang tidak dapat diimpit dengan bayangan cerminnya sendiri. Suatu molekul dapat disebut kiral juga jika minimal 1 atom C mengikat 4 atom/gugus yang berlainan. Sedangkan akiral itu senyawa yang identik dengan bayangan cerminnya sehingga bisa saling berimpit.



Dalam stereoisomer, memiliki beberapa jenis diantaranya:
1. Enantiomer
2. Diastereomer

Enantiomer
Merupakan jenis stereoisomer yang memiliki ciri khas yaitu bayangan cermin, dimana meskipun strukturnya sama namun posisinya kebalikan dari senyawa itu sendiri.



Urutan penataan keempat gugus di sekitar suatu atom karbon kiral dapat digunakan sebuah system yaitu system Chan-Ingold-Prelog atau system R/S. dimana R itu Rectus (kanan) dan S itu Sinister (Kiri).

Adapun tahap-tahapnya untuk menentukan apakah R atau  S yaitu:
11. Urutkan terlebih dahulu keempat buah atom yang berbeda-beda sesuai dengan prioritasnya.
22. Tata atom yang memiliki prioritas terendah kearah belakang atom kiral.
33. Tandai atom dengan prioritas tertinggi  dan tariklah anak panah, kemudian lanjutkan ke atom prioritas selanjutnya.
44. Jika terbentuk anak panah searah jarum jam, maka itu merupakan R. dan jika kebalikan arah jarum jam, maka itu merupakan S



Kita dapat menggunakan proyek fischer untuk menunjukkan letak-letak ruang dari atom-atom disekitar atom kiral.



Diastereomer
Merupakan jenis stereoisomer yang tentu berlawanan dari enantiomer yang mana ciri khasnya salah satu bentuk stereoisomernya bukan merupakan bayangan cermin.



Permasalahan
1. Bagaimana cara membedakan antara molekul yang bersifat kiral dan akiral?
2. Bagaimana jika suatu atom C hanya mengikat 3 atom berlainan bisa dibilang molekul kiral? Jelaskan pendapat anda?
3. Bagaimana sistem atau cara menunjukkan suatu molekul itu keisomerannya enantriomer atau diastereomer?

Komentar

  1. Pagi Habib
    saya Melin Yohana Sitio (A1C117038)
    saya akan menjawab permasalahan nomor 2, ketika suatu atom carbon hanya mengikat 3 hal yang berlainan tidak bisa dikatakan kiral. karena suatu molekul bisa dikatakan kiral jika mengikat 4 hal yang berbeda. Terimakasih

    BalasHapus
  2. Haii Habib...
    Saya Sulviana Putri dengan NIM A1C117074 akan mencoba menjawab permasalahan pertama.
    Molekul yang kiral bayangan yang terdapat pada cermin tidak saling berimpit, sedangkan molekuk yang akiral terlihat sangat identik dengan bayangan yang tertera pada cermin sehingga terlihat seperti terimpit.
    Terimakasih, semoga membantu ya :)

    BalasHapus
  3. Halo habib
    Baiklah saya infirna dengan nim A1C117008 akan membantu menyelesaikan permasalahan no.3 ada beberapa tips untuk mudah menentukan apakah suatu molekul tersebut enantiomer atau diastereomer. Langkah pertama yaitu tentukan konfigurasi molekul nya dengan menggunakan sistem R/S. Lalu selanjutnya dari jenis konfigurasi yang telah kita dapatkan tadi kita pasangkan dan darisana dapat kita simpulkan apakah kedua molekul atau lebih itu bersifat enantiomer atau diastereomer. Biasanya molekul identik atau enantiomer memiliki konfigurasi yang sama persis.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konformasi Struktur Dan Stereokimia

Prinsip-Prinsip Dalam Sintesis Senyawa Organik (Lanjutan)

Prinsip-Prinsip Dalam Sintesis Senyawa Organik