Prinsip-Prinsip Dalam Sintesis Senyawa Organik (Lanjutan)
Hay guys,
kali ini sesuai judul kita akan melanjutkan mengenai prinsip-prinsip dalam
sintesis senyawa organik. Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan yaitu pengetahuan,kreativitas,
sentuhan-sentuhan artistik, ketekunan, stamina,keterampilan eksperimental,
keberanian dan karakter.
Pada kali ini
kita akan lebih membahas mengenai analisis retrosintesis. Retrosintesis berasal
dari dua kata, retro berarti mundur dan sintesis yaitu proses menggabungkan
reaksi yang lebih sederhana untuk membentuk senyawa / molekul kimia. Jadi,
inti dari analisis retrosintesis adalah proses penguraian molekul terget sampai
didapat bahan awal yang tersedia..
Sering dijumpai,
suatu gugus memiliki lebih dari satu rute dalam sintesis. Oleh karena itu, retrosintesis
sangat cocok untuk menjelaskan rute apa saja yang mungkin akan terjadi pada
suatu proses sintesis tersebut yang tentunya bisa dijelaskan oleh logika dan
bisa diungkap kebenarannya.
Sintesis dapat dikelompokkan menjadi
2 macam, yaitu
1. Sintesis
Linear,
Untuk sintesis linier, persentase hasil keseluruhan sama dengan produk
hasil langkah-langkah individu.
Karena produk sintesis secara keseluruhan didasarkan pada rute tunggal yang panjang ke molekul target. Dengan panjangnya rute, sintesis linear menghasilkan hasil keseluruhan yang lebih rendah. Sintesis ini umumnya mengalami kegagalan karena kekurangan fleksibilitas yang menyebabkan kerugian besar pada potensi materi yang sudah disintesis.
2. Sintesis
Konvergen
Dalam sintesis konvergen, bagian-bagian dari molekul target disintesis
secara terpisah dan dikumpulkan bersama pada tahap selanjutnya. Hasil akhirnya ditingkatkan
Sintesis konvergen
merupakan sintesis yang lebih pendek dan efisien daripada sintesis linear,
dimana hasil secara keseluruhan yang diperoleh lebih tinggi
Pendekatan Diskoneksi
Sebelumnya, kita harus memahami apa saja yang harus diperhatikan dalam
menciptakan sitesis melalui penndekatan diskoneksi ini, antara lain:
·
Pemilihan Diskoneksi yang benar, sebelumnya kita harus
mengenal gugus fungsional dan molekul target (MT)
·
Kaitkan dengan reaksi yang tepat dan sesuai
·
Melakukan pennyederhanaan penting berupa pusat molekul, titik
cabang, dan simetri.
·
Menunjukkan sinton (memastikan bahwa reagen pereaksi hasil
pemutusan (sinton) tersedia sebagai starting Material)
·
Tandai Muatan kedua sinton
·
Membuat rencana berdasarkan analisis starting material dan
kondisi sintesis
·
Bila tidak berhasil dalam sintesis dilakukan pengkajian ulang
analisis.
Interkonversi Gugus Fungsi (IGF)
Operasi penggantian satu kelompok
fungsional dengan yang lain,
dilakukan
dengan cara demikan supaya senyawa dapat direaksikan kembali esuai dengan metode reaksi-reaksi kimia organik yang dipercaya. Untuk mendapatkan hasil yang selektif kadang kadang memerlukan senyawa pelindung gugus. Berikut merupakan contoh interkonverensi gugus fungsional
Proses Interkonversi Gugus Fungsi |
Sinton
Fragmen ideal
imajiner, biasanya ion, yang sesuai dengan spesies nukleofilik atau
elektrofilik
Sinton |
Contoh senyawa
yang akan saya bahas dari golongan terpenoid yaitu humulene. Dengan struktur
seperti ini:
Adapun analisis retrosintesis yang terjadi pada gugus humulene ini:
Adapun analisis retrosintesis yang terjadi pada gugus humulene ini:
Mengingat
persyaratan ketat yang ditetapkan di atas, dalam strategi pertama kami menuju
metatesis penutupan cincin humulene (1,2) digunakan sebagai pemutusan utama
(Skema 1.7a). Pada permulaan strategi ini, diharapkan bahwa pemutusan RCM
lainnya dapat dan akan dieksplorasi, dan ikatan C9-C10 dipilih sebagai yang
pertama berdasarkan pada kemudahan persepsi sintesis prekursor linier. Memanfaatkan
humulene komersial, beberapa percobaan kontrol pertama kali dilakukan untuk
menunjukkan bahwa humulene stabil untuk katalis metathesis tipe Grubbs dan
tidak mengalami ringopening, polimerisasi, atau degradasi, bahkan di bawah suhu
tinggi
1. Pada dasarnya, jika setelah terjadi pemutusan struktur. akan membentuk 2 struktur cincin yang dinamakan sinton. lantas bagaimana dengan sinton pemutusan humulene. dilihat gambar pemutusan humulene berupa cincin, hanya menghasilkan 1 struktur. bagaimana anda menjelaskan sinton hasil dari pemutusan dari humulene ini?
2. Pada struktur humulune diatas. kita perhatikan bahwa dia mempunyai struktur cincin beranggotakan 11. terus bagaimana cara kita menentukan rantai yang akan di diskoneksi terlebih dahulu jika berupa gugus senyawa tersebut berupa cincin?
3. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa retrosintesis ini salah satu cara kita untuk mengetahui beberapa rute yang mungkin bisa dilalui dalam membentuk sintesis tersebut. sekarang kita membahas humulene. Bagaimana kita bisa menganalisis rute lain yang akan dilalui humulene ini?
1. Menurut saya pada proses retrosintesis di atas sudah memakai proses IGF (interkonversi gugus fungsi), hal ini bisa kita lihat pada struktur 1.50 bahwa disana terdapat inkonversi dengan menambahkan gugus MgCl pada sinton agar bisa bereaksi dengan reaksi kimia organik membentuk struktur 1.51 dan dari struktur 1.51 ini terjadi lagi proses IGF dimana terdapat penggantian gugus OH pada struktur 1.51 menjadi gugus Br pada struktur 1.49.
BalasHapusNo. 2
BalasHapusDalam melakuka Retrosintesis dimana akn terjadi diskoneksi sehingga natinya sttuktur akan terbelah seblumnya pada struktur humulun akan di bentumenjadi struktur panjang dalam strategi pertama ini menuju metatesis penutupan cincin humulene (1,2) digunakan sebagai pemutusan utama (Skema 1.7a). Pada permulaan strategi ini, diharapkan bahwa pemutusan RCM lainnya dapat dan akan dieksplorasi, dan ikatan C9-C10 dipilih sebagai yang pertama berdasarkan pada kemudahan persepsi sintesis prekursor linier Nantinya aka terjadi diskoneksi
saya Ariyansyah
BalasHapusNIM A1C117050
saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3.
yang saya ketahui sintesis senyawa tersebut melalui satu rute,rutenya bisa dilihat pada blog saya. semoga membantu